Fenomena Gerhana Bulan Total atau yang dikenal dengan sebutan Blood Moon diperkirakan akan terjadi pada 7 hingga 8 September 2025. Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia memiliki kesempatan untuk menyaksikan peristiwa langit langka ini. Gerhana tersebut diperkirakan akan dimulai pukul 23.27 WIB dan berlangsung hingga 02.56 WIB. Dalam rentang waktu tersebut, awal gerhana sebagian terjadi pada pukul 23.27 WIB, dilanjutkan dengan awal gerhana total pada pukul 00.31 WIB, kemudian akhir gerhana total pada pukul 01.53 WIB, dan terakhir akhir gerhana sebagian pada pukul 02.56 WIB.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana bulan terjadi ketika Bumi, Matahari, dan Bulan berada sejajar. Hal ini hanya terjadi ketika bulan memasuki bayangan Bumi, mengakibatkan purnama tampak gelap. Pada saat gerhana bulan total, cahaya merah yang berasal dari atmosfer Bumi memantulkan warna merah ke Bulan, sehingga muncul istilah “Blood Moon”. Profesor Thomas Djamaluddin dari BRIN juga menyatakan bahwa gerhana bulan dapat membuktikan bentuk bulatnya Bumi.
Pengamatan gerhana bulan dapat dilakukan dengan mata telanjang tanpa teleskop, bahkan beberapa jenis ponsel bisa merekam proses gerhana dengan baik. Setelah peristiwa ini, BRIN mengkonfirmasi bahwa gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026, meskipun wilayah Indonesia hanya dapat menyaksikan bagian akhir gerhana. Informasi dari BMKG juga menunjukkan bahwa pengamatan gerhana bulan total dapat disaksikan di Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat dan di Lapangan dr. Murdhani, Banjarbaru pada 7 September 2025 pukul 19.00-21.30 WIB. Masyarakat juga dapat memantau live streaming melalui tautan https://gerhana.bmkg.go.id.