Ponsel pintar yang digunakan sehari-hari untuk komunikasi dan transaksi keuangan dapat rentan terhadap kejahatan siber, seperti penyadapan jarak jauh untuk mencuri data pribadi pengguna. Menurut pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, risiko penyadapan semakin meningkat karena banyaknya aplikasi berbahaya yang dapat menyusup tanpa disadari. Beberapa tanda yang mungkin muncul ketika ponsel disusupi penyadap antara lain baterai cepat habis dan aktivitas panggilan mencurigakan. Jika pengguna mengalami tanda-tanda ini, disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Tanda-tanda ponsel yang disadap meliputi baterai cepat habis, performa lambat, tagihan data yang membengkak, SMS dan panggilan mencurigakan, serta munculnya iklan pop-up berlebihan. Untuk mencegah dan mengatasi risiko penyadapan, disarankan untuk hanya mengunduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store, menggunakan aplikasi anti-malware, memeriksa pengalihan panggilan, mengaktifkan verifikasi dua langkah, dan mematikan GPS location jika tidak digunakan. Kesadaran digital menjadi kunci pertama dalam mengurangi risiko penyadapan, dan jika tanda-tanda penyadapan ditemukan, segera lakukan pemeriksaan dan amankan data penting.