Sebuah jamur mematikan, Candida auris, diketahui menyebar dengan cepat di rumah sakit di Eropa, seperti yang diungkapkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Hal ini menjadi ancaman serius bagi pasien dan sistem pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Menurut laporan terbaru dari ECDC, terdapat 1.346 kasus C. auris yang dilaporkan pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jamur ini sulit diobati karena resisten terhadap obat antijamur dan mampu bertahan hidup di lingkungan rumah sakit serta tersebar dengan mudah antar pasien. Tingkat kematian akibat infeksi jamur ini bahkan dapat mencapai 60%.
ECDC juga memperingatkan bahwa tanpa tindakan yang tepat dan segera, wabah yang diakibatkan oleh C. auris dapat menyebar dengan cepat di tingkat regional hingga nasional. Negara-negara seperti Siprus, Prancis, dan Jerman telah melaporkan adanya wabah jamur ini, dengan penularan yang begitu meluas hingga sulit dibedakan antara wabah individual. Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan otoritas antara lain isolasi pasien, disinfeksi peralatan, dan tindakan lainnya.
Meskipun beberapa negara seperti Denmark berhasil mengendalikan penyebaran jamur ini, masih banyak negara yang memiliki kesenjangan dalam respons mereka. Hanya sebagian kecil dari 36 negara yang disurvei oleh ECDC yang memiliki sistem pengawasan nasional untuk C. auris dan panduan pencegahan infeksi. Masih diperlukan komitmen dan pendanaan yang memadai untuk penelitian dan pengembangan obat antijamur baru. Penelitian menunjukkan bahwa investasi dalam obat antijamur baru menurun secara signifikan pada tahun 2025, menunjukkan minimnya dukungan bagi penelitian dan pengembangan obat ini.