Startup Palantir tiba-tiba menjadi sorotan para investor, termasuk CEO Salesforce, Marc Benioff, yang secara terbuka memuji perusahaan perangkat lunak manajemen data tersebut. Dalam sebuah wawancara di konferensi Communacopia+Technology Goldman Sachs di San Francisco, Benioff menyatakan kekagumannya terhadap kesuksesan Palantir. Ia bahkan mengatakan valuasi perusahaan tersebut mencapai 100 kali lipat pendapatan dan bisa melonjak hingga 1000 kali lipat. Meskipun Salesforce masih memiliki pendapatan yang lebih besar daripada Palantir, pertumbuhan Palantir jauh lebih cepat. Palantir, yang baru melantai di Bursa Efek New York pada tahun 2020, kini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih tinggi daripada Salesforce.
Benioff juga berbicara tentang harga produk Palantir yang sangat mahal menurutnya, mengatakan mungkin Salesforce membandrol produknya terlalu murah. Meskipun kadang-kadang bersaing dalam kontrak pemerintah, keduanya tetap fokus pada penciptaan nilai. Palantir telah menjadi salah satu saham yang paling sering diperdagangkan di platform Robinhood, dan meskipun demikian, saham Salesforce tengah mengalami penurunan harga. Tidak hanya itu, saham Salesforce juga merosot sepanjang tahun ini, menjadi yang terburuk di antara saham teknologi berkapitalisasi besar. CEO Palantir, Alex Karp, menegaskan bahwa perusahaan mereka hanya meminta kompensasi wajar atas nilai yang mereka ciptakan.