Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologi kasus penculikan kepala cabang pembantu (KCP) bank di Jakarta Pusat berinisial MIP (37). Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra, penculikan yang melibatkan 18 orang tersangka, termasuk dua oknum TNI, sudah direncanakan sejak Juni 2025. Awalnya, para tersangka berencana untuk memindahkan uang dari rekening pasif ke rekening lain yang sudah disiapkan.
Salah satu tersangka, C alias Ken, yang memiliki data rekening pasif di sejumlah bank, menghubungi tersangka motivator Dwi Hartono (DH) pada Juni 2025 untuk menyiasati pemindahan dana dari rekening tersebut. Tersangka C juga menyiapkan tim IT untuk mengurus pemindahan dana, namun proses tersebut membutuhkan otoritas sekelas KCP bank. Mereka akhirnya memutuskan untuk menggunakan kekerasan dengan cara melakukan penculikan setelah serangkaian upaya pendekatan gagal.
Para tersangka melakukan pertemuan di beberapa tempat untuk membahas persiapan penculikan, termasuk pertemuan dengan oknum TNI dan pembicaraan melalui WhatsApp untuk merencanakan pemaksaan terhadap korban. Pada akhirnya, korban berhasil diculik oleh sejumlah tersangka yang kemudian mengalami peristiwa tragis sebelum ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan di area persawahan.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan dalam bertransaksi dan berurusan dengan uang di bank. Polda Metro Jaya terus melakukan investigasi untuk mengungkap motif sebenarnya di balik penculikan ini dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku. Semoga kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat lebih waspada terhadap potensi tindakan kriminal yang merugikan.
