Wali Kota Prabumulih mendapatkan sorotan publik setelah kasus polemik pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih yang diduga akibat menegur anaknya yang membawa mobil ke sekolah. Wali Kota Prabumulih akhirnya memberikan klarifikasi dalam sebuah konferensi pers bersama beberapa pejabat daerah pada hari Selasa. Dia meminta maaf kepada Kepsek yang terlibat dan masyarakat Prabumulih serta membantah rumor mengenai pencopotan Kepsek Roni terkait insiden di sekolah.
Polemik ini juga menarik perhatian Presiden Prabowo Subianto yang melalui Ajudannya menyatakan bahwa keputusan pencopotan Kepsek Roni telah dibatalkan. Roni kembali menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, dan petugas keamanan sekolah yang dipecat juga dipulihkan kembali. Gubernur Sumatera Selatan turun tangan dengan mengirimkan tim untuk menginvestigasi isu pencopotan Kepsek tersebut.
Wali Kota Prabumulih, Cak Arlan, memiliki profil sebagai seorang pengusaha yang sebelumnya menduduki kursi komisaris di beberapa perusahaan. Dia juga aktif di dunia politik sebagai Ketua Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Prabumulih. Selama kampanye Pilkada, Arlan bersanding dengan Franky Nasril dengan dukungan 11 partai politik.
Terkait kekayaan, LHKPN Arlan mengungkapkan harta kekayaannya yang terdiri dari tanah, bangunan, dan kendaraan senilai miliaran Rupiah. Berbagai kendaraan milik Arlan seperti mobil dan truk menjadi sorotan masyarakat terkait insiden mobil yang diduga digunakan anaknya ke sekolah. Pilkada Prabumulih 2024 juga mencatat aksi kontroversial Arlan yang memboyong empat istrinya saat kampanye.
Kejadian ini memberikan gambaran tentang dinamika politik dan sosial di Prabumulih, serta menyoroti transparansi dan akuntabilitas dalam keputusan pemerintahan daerah. Selain itu, kontroversi seputar Kepala Sekolah dan anak Walikota juga mengundang perhatian masyarakat dan pihak berwenang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dalam penyelesaian masalah ini.
