Salah satu tantangan dalam pernikahan adalah perilaku silent treatment, di mana seseorang dengan sengaja menghindari atau tidak berbicara dengan pasangannya. Silent treatment merupakan bentuk stonewalling atau penghindaran dalam konflik pasangan yang dapat berdampak negatif dalam jangka panjang. Orang yang menerima silent treatment biasanya merasa frustrasi dan kebingungan, menyebabkan pudarnya kepercayaan, risiko pada kesehatan mental, dan bahkan kekerasan emosional.
Sikap silent treatment dapat muncul karena ketidakmampuan mengelola emosi, upaya untuk mengontrol situasi, atau rasa takut berkonflik. Untuk mengatasi dan mencegah silent treatment, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, seperti berkomunikasi dengan baik, meminta bantuan profesional jika diperlukan, dan menjalani rutinitas komunikasi sehat. Jika silent treatment terus berulang dan sudah merusak hubungan, konsultasi dengan terapis pasangan atau psikolog keluarga dapat membantu menyelesaikan masalah. Dengan demikian, menjaga komunikasi yang sehat dalam hubungan pernikahan sangat penting untuk keberlangsungan dan kebahagiaan bersama.












