Makanan sehari-hari yang sering dikonsumsi seperti kentang goreng, roti panggang, atau kopi bisa mengandung zat bernama akrilamida. Zat ini terbentuk secara alami saat bahan makanan kaya karbohidrat dimasak pada suhu tinggi, seperti digoreng, dipanggang, atau dibakar. Meskipun tidak berbau dan tidak terlihat, akrilamida dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Studi menunjukkan bahwa paparan akrilamida dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan saraf dan bahkan kanker.
Akrilamida, juga dikenal sebagai amida akrilat, merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C₃H₅NO. Zat ini biasanya digunakan dalam industri untuk membuat polimer dan produk turunan lainnya, namun bisa terbentuk secara alami pada makanan selama proses pemasakan. Akrilamida muncul ketika asam amino dan gula alami dalam bahan makanan bereaksi saat dipanaskan pada suhu tinggi. Reaksi kimia tersebut menghasilkan akrilamida sebagai produk sampingan. Faktor seperti suhu memasak, jenis bahan makanan, dan komposisi minyak dapat mempengaruhi jumlah akrilamida yang terbentuk.
Akrilamida diketahui berpotensi membahayakan tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Paparan akrilamida dapat mengganggu sistem saraf dan meningkatkan risiko terjadinya kanker. Meskipun hasil penelitian pada hewan menunjukkan hal tersebut, belum dapat sepenuhnya disamakan dengan manusia. FDA mencatat bahwa akrilamida dapat terbentuk secara alami pada makanan yang dimasak dengan suhu tinggi, seperti saat menggoreng atau memanggang. Masyarakat disarankan tetap menjaga pola makan seimbang dan memilih cara pengolahan makanan yang lebih sehat.












