Selama musim panas, Jepang dan Amerika Serikat telah setuju untuk kerja sama perdagangan, meskipun proses negosiasi belum sepenuhnya selesai. Berdasarkan laporan terbaru, pasar mobil Jepang kemungkinan akan segera melihat kedatangan mobil-mobil buatan Amerika di negara tersebut. Presiden Toyota, Sato Koji, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengimpor beberapa model mobil Amerika ke Jepang. Nissan juga sedang mempertimbangkan opsi untuk mengimpor kendaraan buatan AS, termasuk model Murano dan Pathfinder. Namun, Nissan menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah keuangan yang dirasakan dalam penutupan pabrik, pemangkasan pekerjaan, dan restrukturisasi perusahaan.
Permasalahan yang dihadapi Nissan juga meliputi kurangnya pemanfaatan pabrik di Amerika Serikat. Salah satu laporan bahkan menyebutkan kemungkinan Nissan bekerja sama dengan Honda untuk memproduksi truk pickup di pabrik Canton, Mississippi. Hal ini menjadi opsi bagaimana Nissan bisa meningkatkan produksi kendaraan dan memperoleh keuntungan maksimal. Para produsen mobil Jepang diperkirakan akan menyampaikan rencana kerja sama tersebut kepada Presiden AS Donald Trump ketika kunjungannya ke Asia. Adanya kesepakatan perdagangan sebelumnya antara kedua negara memungkinkan penurunan tarif impor mobil Jepang dari 25 persen menjadi 15 persen. Selain itu, Jepang juga setuju untuk berinvestasi sebesar $550 juta di AS.
Meskipun ada sejumlah kendala yang dihadapi, baik Toyota maupun Nissan terus melakukan evaluasi dan mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat kemitraan perdagangan antara kedua negara. Dari sisi regulasi, Jepang sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mempermudah proses sertifikasi keselamatan bagi produsen mobilnya agar dapat mengimpor kendaraan buatan AS dengan lebih lancar. Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan kedua negara dapat meningkatkan sektor otomotif mereka dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dalam perdagangan internasional.










