Kapan Mimisan Perlu Dikhawatirkan? Tanda-tandanya & Risikonya

Mimisan atau keluarnya darah dari hidung sering kali dianggap sepele dan bisa berhenti dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Tidak sedikit orang yang mengalami mimisan berulang tanpa mengetahui penyebab pastinya, apakah karena faktor cuaca, kelelahan, atau gangguan medis tertentu. Lantas, kapan sebenarnya mimisan perlu diwaspadai dan menjadi alasan untuk berkonsultasi dengan dokter?

Meski mimisan yang terjadi sesekali umumnya tidak berbahaya, kondisi mimisan yang muncul berulang atau tanpa penyebab jelas patut diwaspadai. Apalagi jika disertai gejala lain seperti pusing, mudah lelah, pingsan, sakit kepala berat, gangguan penglihatan, atau pembengkakan di area wajah. Kombinasi gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang mendasari-nya, seperti infeksi sinus, pertumbuhan jaringan abnormal (tumor jinak), bahkan kanker nasofaring. Beberapa situasi tertentu menandakan bahwa mimisan memerlukan penanganan medis segera. Misalnya, jika perdarahan berlangsung lebih dari 20 menit meski sudah dilakukan penekanan, atau bila jumlah darah yang keluar cukup banyak hingga mengganggu pernapasan.

Untuk mengetahui penyebab pasti mimisan, dokter biasanya akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan seperti tes darah, pemindaian (imaging), hingga endoskopi hidung. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dapat diketahui apakah mimisan berkaitan dengan penyakit tertentu. Beberapa gangguan kesehatan yang sering ditandai dengan mimisan antara lain leukemia, hemofilia, dan hipertensi. Sebagai langkah pencegahan, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, memastikan kelembapan udara di dalam ruangan terjaga, serta menjauhi asap rokok dan polusi udara. Langkah sederhana tersebut bisa membantu meminimalkan risiko terjadinya mimisan berulang dan menjaga kesehatan hidung Anda secara keseluruhan. Jadi, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir dengan frekuensi atau intensitas mimisan yang terjadi, serta untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.

Source link