Berita  

Raja Ecommerce China Diblokir: Nasibnya Miris di RI

PDD Holdings, perusahaan induk dari platform e-commerce Pinduoduo dan Temu, belakangan ini mengalami penurunan pendapatan yang membuat pasar kecewa. Pasalnya, permintaan di China terus melemah meskipun terdapat diskon besar dan insentif dari pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kembali belanja konsumen. Laporan penjualan PDD mencerminkan kelemahan yang terus menerus dalam perekonomian China, yang mengakibatkan konsumen harus membatasi pengeluaran mereka.

Perusahaan ini juga harus menghadapi persaingan yang ketat dari pemimpin industri e-commerce lainnya, seperti Alibaba dan JD.com, yang telah melaporkan pendapatan yang melebihi ekspektasi dalam beberapa minggu terakhir. PDD mengoperasikan Pinduoduo di China dan Temu di pasar global. Meskipun begitu, upaya Temu untuk masuk ke Indonesia diblokir oleh pemerintah karena dianggap akan membahayakan UMKM lokal.

Tantangan Temu tidak hanya terjadi di pasar global, namun juga di dalam negeri. Meskipun popularitasnya melonjak, Temu dihadapkan pada ancaman perubahan kebijakan de minimis AS, yang dapat mempengaruhi harga penjualan dan pangsa pasar perusahaan. Para analis menyebutkan bahwa PDD harus bersaing keras dengan Alibaba dan JD.com, yang mampu memanfaatkan kebijakan pemerintah lebih baik untuk mendukung penjualan produk mereka.

Meskipun PDD melaporkan penurunan pendapatan dalam periode tertentu, laba yang disesuaikan per saham masih berhasil mengalahkan prediksi analis. Hal ini disokong oleh pendapatan bunga dan investasi yang lebih tinggi serta perubahan nilai tukar mata uang. Namun, tantangan yang dihadapi PDD baik di pasaran domestik maupun global menuntut perusahaan untuk terus melakukan penyesuaian strategi agar tetap kompetitif dan relevan dalam industri e-commerce yang semakin sengit.

Source link