Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sangat berdampak pada bisnis teknologi, termasuk perusahaan raksasa seperti Tesla. Saham Tesla turun hingga 33,89% sejak perang dagang dimulai. Namun, saat CEO Elon Musk melaporkan kinerja kuartal pertama, saham Tesla naik 5,37%. Masalah utama yang dihadapi Tesla adalah pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China, yang membuat produksi robot humanoid Optimus terpengaruh. China membatasi ekspor karena khawatir magnet tersebut digunakan untuk kepentingan militer AS. Meskipun demikian, Musk menyatakan bahwa robot humanoid Optimus bukan senjata. Dengan adanya larangan ekspor ini, Tesla harus berdiskusi dengan pemerintah China untuk mendapatkan lisensi ekspor. China juga memberlakukan tarif balasan atas kebijakan tarif AS, yang membuat distribusi komponen-komponen penting seperti magnet tanah jarang semakin sulit. Meskipun demikian, Tesla tetap berharap bisa memproduksi ribuan robot humanoid Optimus dalam waktu dekat. Aturan-aturan baru dari China mengenai ekspor komponen tersebut menuntut eksportir untuk mengajukan lisensi, yang bisa memakan waktu dan merugikan proses produksi.
China Balas Dendam: Tesla Terpuruk dalam Krisis

Read Also
Recommendation for You

Modus penipuan terbaru yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah catphishing, sebuah gabungan dari catfishing dan…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan terbaru dalam negosiasi dengan TikTok, dengan memastikan kontrol algoritma…

Keberadaan alien kembali menjadi topik hangat setelah para astronom mendeteksi objek asing yang bergerak menuju…

Memori ponsel yang selalu penuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya aplikasi…