Berita  

Pindah ke Alternatif Google: Solusi Terbaik untuk Pengguna

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan media sosial seperti TikTok telah menjadi alternatif bagi netizen dalam mencari berbagai informasi, tutorial, hingga rekomendasi terkait suatu topik. Meskipun Google selama ini menjadi pemimpin dalam mesin pencarian, tekanan dari Uni Eropa dan AS terkait monopoli Google semakin menghadirkan tantangan bagi perusahaan tersebut.

Apple, sebagai pesaing Google, berencana untuk menyertakan pencarian berbasis AI di browser Safari mulai tahun depan. Wakil presiden senior layanan Apple, Eddy Cue, menyampaikan hal ini dalam persidangan antimonopoli Google. Apple telah melakukan pembicaraan dengan penyedia layanan pencarian AI seperti Perplexity, OpenAI, dan Anthropic untuk memastikan keberagaman layanan yang tersedia.

Selain itu, Apple juga terlibat dalam mengembangkan teknologi AI, seperti mengintegrasikan Siri dengan ChatGPT. Selain Apple, Gemini milik Google juga akan tersedia di iPhone. CEO Google, Sundar Pichai, telah mengonfirmasi langkah-langkah mereka dalam mendekatkan diri dengan Apple.

Tidak hanya Apple, laporan dari The Verge juga mengungkapkan perubahan tren dalam pencarian informasi di tengah perkembangan teknologi AI. Banyak netizen mulai beralih ke komunitas kecil, chatbot AI, dan platform seperti TikTok untuk mencari informasi yang lebih dapat dipercaya. Meskipun Google masih mendominasi sebagai mesin pencarian, 42% pengguna internet di Amerika Serikat merasa kurang puas dengan layanannya.

Komitmen pengguna terhadap informasi yang lebih dapat dipercaya juga terlihat dari penggunaan chatbot AI dan platform alternatif seperti TikTok yang semakin meningkat. Hal ini dipicu oleh penurunan kepercayaan masyarakat terhadap Google, terutama karena konten bersponsor yang sering kali tidak relevan atau dibayar.

Gen Z dan milenial juga cenderung beralih ke tool AI dalam mencari informasi topik spesifik. Berbagai alternatif mesin pencarian AI seperti Perplexity, OpenAI, iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, dan You.com pun semakin banyak digunakan sebagai pengganti Google. Meskipun Google masih dominan, tren pergeseran ini menunjukkan bahwa kekuatan kini mulai kembali ke tangan pengguna dalam mencari informasi yang lebih berkualitas dan dapat dipercaya.

Source link