Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan klarifikasi terkait isu Gerhana Matahari Total yang sedang viral untuk peristiwa yang direncanakan pada 2 Agustus 2025. Berdasarkan kutipan dari situs web resmi NASA, BMKG menjelaskan bahwa fenomena Gerhana Matahari Total dengan durasi enam menit sebenarnya terjadi pada tanggal 2 Agustus 2027, bukan pada tahun 2025 seperti yang dikatakan dalam isu yang beredar. Lebih lanjut, BMKG menegaskan bahwa gerhana ini tidak akan melewati wilayah Indonesia, melainkan akan berlangsung melalui Maroko, Spanyol, Algeria, Libya, Mesir, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia.
Pada dasarnya, Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan menghalangi cahaya Matahari ke Bumi, baik sebagian maupun seluruhnya. BMKG menegaskan bahwa isu mengenai Gerhana Matahari Total yang akan membuat Bumi gelap selama enam menit pada 2 Agustus 2025 adalah tidak benar atau hoax. Hal ini juga dijelaskan bahwa peristiwa Gerhana Matahari Total hanya akan menyebabkan beberapa wilayah gelap saja, karena sinar matahari tertutup oleh bayangan umbra bulan.
Untuk tahun 2025, BMKG juga memberikan informasi mengenai empat peristiwa gerhana yang terjadi. Antara lain adalah Gerhana Bulan Total pada 14 Maret 2025, Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025, Gerhana Bulan Total pada 7 September 2025, dan Gerhana Matahari Sebagian pada 21 September 2025. Beberapa peristiwa gerhana ini dapat atau tidak dapat diamati dari Indonesia, tergantung pada lokasi dan fase gerhana yang berlangsung.
Dalam menjelaskan informasi ini, BMKG menggunakan sumber dari NASA dan memberikan klarifikasi terhadap isu yang beredar untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat. Sebagai lembaga terkait cuaca dan geofisika, BMKG berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya terkait fenomena alam yang terjadi di luar angkasa. Melalui penjelasan yang diberikan, diharapkan masyarakat dapat memahami dengan lebih baik mengenai Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan yang terjadi selama tahun 2025.