Beberapa perusahaan memutuskan untuk menarik iklan mereka di X (dulunya Twitter). Langkah ini akan membuat pemiliknya, Elon Musk, kesulitan membawa perusahaan keluar dari risiko kebangkrutan.
Postingan anti-Yahudi Musk ditanggapi serius oleh para pengiklan. Walt Disney dan Warner Bros Discovery jadi beberapa perusahaan yang menangguhkan iklan di X awal bulan ini.
Musk telah meminta maaf soal postingannya. Namun dalam acara tak lama setelahnya, dia mengkritik para pengiklan yang angkat kaki dari X. Ia bahkan menuduh para pengiklan melakukan ‘pemerasan’.
Reuters mengatakan nampaknya Musk merujuk ada CEO Walt Disnet Bob Iger yang berada dalam acara yang sama dan berbicara sebelumnya. Dia mengatakan hubungan dengan X bukan hal yang positif.
Kepala Eksekutif X Linda Yaccarino juga mendorong staf untuk melihat wawancara Musk. Dalam sebuah memo pada karyawan, bos baru perusahaan itu mengatakan wawancaranya terus terang dan mendalam.
“Prinsip-prinsip kami tidak ada harganya, dan tidak akan pernah bisa dikompromikan,” kata memo, dikutip dari Reuters, Jumat (1/12/2023).
Musk mengakui X akan bangkrut jika boikot pengiklan terus dilakukan. Namun, ia mengatakan semua itu salah para brand yang angkat kaki dari X, bukan dirinya.
Bukan hanya pengiklan korporat yang kabur, iklan dari kandidat politik juga kemungkinan akan hilang. Iklan politik baru saja dibuka Musk setelah sempat dilarang perusahaan beberapa tahun terakhir.
Authentic, salah satu agen pemasaran yang bekerja dengan kandidat Partai Demokrat, juga menyoroti hal ini. CEO Mike Nellis berencana akan berbicara dengan seluruh kliennya untuk opsi apakah akan menggelontorkan iklan untuk X atau tidak.