Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Dalam Lima Tahun, Manusia di Hadapan Petaka AI

CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini sudah mendekati kecerdasan manusia. Nvidia dikenal sebagai produsen chip AI yang digunakan oleh perusahaan seperti OpenAI, Microsoft, dan lain-lain.

Menurut Huang, jika kecerdasan buatan umum (AGI) yang merupakan tahap lanjutan dari AI, dapat didefinisikan sebagai komputer yang dapat melakukan tugas-tugas seperti manusia, maka dampaknya akan dirasakan dalam waktu 5 tahun.

“Dalam 5 tahun, Anda akan melihat AI yang bisa menyamai kemampuan manusia,” kata Huang dalam forum tahunan DealBook, dikutip dari CNBC Internasional.

Dengan kemampuan AI yang menyamai manusia, ada kekhawatiran tentang dampak-dampak besar yang mungkin terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, penurunan gaji, dan penyebaran disinformasi yang tak terkendali. Namun, Huang tidak memberikan komentar mengenai hal ini.

Huang juga membagikan pengalamannya saat pertama kali menyediakan chip untuk pengembangan superkomputer AI pertama untuk OpenAI. Pada saat itu, Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI, baru saja mengundurkan diri pada tahun 2018.

“Musk mengatakan kepada saya bahwa ia membutuhkan superkomputer itu. Lalu saya mengantarkan superkomputer AI pertama di dunia pada hari itu juga,” cerita Huang.

Huang juga berkomentar mengenai drama di internal OpenAI yang berujung pada pemecatan CEO Sam Altman beberapa waktu lalu. Ia berharap bahwa kondisinya akan membaik, terutama karena Altman kini telah kembali ke posisi awalnya.

Lebih lanjut, Huang menekankan pentingnya manajemen perusahaan yang baik. Menurutnya, perusahaan yang sudah berumur 30 tahun seperti Nvidia akan kacau jika tidak memiliki manajemen yang baik, karena pasti akan selalu ada perbedaan.

Huang juga memprediksi bahwa kompetisi di industri AI akan semakin sengit dalam beberapa tahun ke depan. Berbagai perusahaan dari berbagai sektor akan mengembangkan AI sesuai dengan kebutuhan mereka, mulai dari perancangan chip hingga pembuatan software khusus.

Setelah popularitas AI, industri teknologi sekarang berlomba-lomba untuk mengembangkan AGI, yaitu mesin kecerdasan buatan yang lebih pintar dan dapat menyamai manusia. Namun, Huang mengatakan bahwa penerapan AGI masih akan membutuhkan waktu. Terlebih lagi, penerapan AI masih memerlukan regulasi yang tepat agar manfaatnya dirasakan dan risikonya terhindari.