Objek antar-bintang misterius yang bergerak cepat melintasi Tata Surya semakin membingungkan para astronom. Mengidentifikasi objek sebagai komet dengan nama 3I/ATLAS, para ahli bintang menemukan bahwa objek ini memiliki kandungan karbon dioksida yang sangat tinggi dibandingkan dengan komet lain. Melalui pengamatan terbaru menggunakan teleskop Gemini South di Chile, ekor 3I/ATLAS terus memanjang saat mendekati Matahari, sementara komponen kimianya menyerupai komet-komet lain yang pernah melintasi Tata Surya sebelumnya.
Komet, yang sering disebut sebagai “bola salju kotor,” adalah es yang mengeluarkan gas saat melewati Matahari, menghasilkan ekor yang terlihat dari Bumi. Gas terionisasi yang mengelilingi komet makin aktif saat mendekati Matahari, seperti yang terlihat dari gambar yang diperoleh dari perangkat Multi-Object Spectograph di teleskop Gemini. Analisis debu dan es dalam 3I/ATLAS menunjukkan kemiripan dengan komet lain, menunjukkan bahwa objek ini dan objek antar bintang lainnya mungkin berasal dari tempat yang sama di luar Tata Surya.
Diperkirakan bahwa 3I/ATLAS mencapai titik terdekatnya dengan Matahari di akhir Oktober, sekitar area Mars. Sebagai benda antar-bintang ketiga yang terdeteksi dari Bumi, observasi terhadap objek ini merupakan pencapaian ilmiah yang menunjukkan keindahan dan misteri alam semesta. Sebuah peringatan bahwa Tata Surya hanyalah bagian kecil dari galaksi yang luas dan dinamis, memberikan wawasan yang mendalam bagi astronom dan peneliti.