Polres Metro Jakarta Selatan mengimbau orang tua untuk mengawasi penggunaan media sosial anak agar mencegah tawuran. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, meminta orang tua untuk memantau secara ketat aktivitas anak-anak remaja dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, tawuran merupakan masalah bersama yang harus dicegah dan dihilangkan.
Nicolas juga menekankan pentingnya bimbingan orang tua terhadap anak-anak dalam menggunakan internet yang memiliki sisi positif dan negatif. Dia menyoroti dampak negatif dari tawuran secara daring yang kemudian berlanjut menjadi tawuran fisik. Sebagai tindak lanjut, Polres Metro Jakarta Selatan bersama TNI, Satpol PP, dan masyarakat akan melakukan patroli malam berskala besar guna mencegah tawuran di masa depan.
Sebuah ibu dari salah satu pelaku tawuran, Astrid, mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangani kasus tersebut. Dia berharap anak-anak dapat belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dengan bimbingan yang diberikan. Sebelumnya, 12 remaja pelaku tawuran di Petukangan Utara, Pesanggrahan telah dikembalikan kepada orang tua setelah dibina oleh petugas.
Tawuran di Pesanggrahan juga pernah terjadi di Jalan Palem, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada saat subuh. Kasus tawuran di Jakarta sendiri cukup tinggi, dengan 93 kasus dilaporkan dari Januari hingga Juli 2025. Polres Metro Jakarta Selatan berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap tawuran, serta mengajak orang tua untuk turut andil dalam mengawasi aktivitas anak-anak dalam menggunakan media sosial.
