Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur saat ini tengah memfokuskan upaya pada proses pemulihan psikologis seorang anak yang menjadi korban pencabulan oleh pamannya sendiri di Munjul, Cilangkap, Jakarta Timur. Korban, yang memiliki inisial NFD dan berusia 16 tahun, telah mendapatkan perlindungan dan layanan psikologi pendampingan secara intensif dari pihak kepolisian sejak awal dilaporkan. Komitmen Polres Metro Jakarta Timur dalam mengambil langkah-langkah nyata untuk membantu pemulihan korban ditunjukkan melalui pemberian layanan konseling, pendampingan psikologi, dan penelitian sosial.
Kepala Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini, menegaskan pentingnya kesadaran bahwa ancaman predator seksual seringkali datang dari lingkungan terdekat. Dia mengajak para orang tua untuk lebih waspada dan proaktif dalam melindungi anak-anak mereka agar terhindar dari potensi kekerasan seksual. Meskipun pelaku telah ditangkap, fokus utama kepolisian bukan hanya pada penegakan hukum, tetapi juga pada proses pemulihan korban agar dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik.
Kasus ini menjadi momentum bagi Polres Metro Jakarta Timur untuk memberikan sinyal jelas bahwa tidak akan ada tempat bagi predator atau pelaku kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Jakarta Timur. Mereka siap untuk bertindak tegas dalam penanganan kasus serupa di masa mendatang. Sebelumnya, seorang pria berusia 36 tahun dengan inisial JP telah ditangkap atas kasus pencabulan terhadap keponakannya sendiri, NFD, selama beberapa bulan sejak Maret 2025. Modus operandi pelaku melibatkan pemberian iming-iming uang kepada korban setiap kali melakukan tindakan tersebut, yang mengakibatkan korban merasa terjebak dan tidak berani melapor.
Proses hukum terhadap pelaku tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku, dimana pelaku akan dijerat dengan Pasal 76D Juncto Pasal 81 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak. Ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara memberikan harapan kepada masyarakat bahwa keadilan akan ditegakkan. Dalam upaya mencegah kasus serupa terulang, peran orang tua, lembaga penegak hukum, dan seluruh masyarakat sangatlah penting. Kabar terkini seputar kasus ini dan upaya pemulihan korban dapat diakses melalui sumber link yang tersedia di atas.