ByteDance, perusahaan induk TikTok, berencana untuk melakukan program buyback saham. Dengan transaksi ini, valuasi ByteDance mencapai US$ 268 miliar (Rp 4.162 triliun).
Menurut sumber dari CNBC International, ByteDance akan menyediakan dana sebesar US$ 5 miliar (Rp 77,67 triliun) dalam program buyback saham agar para pemodal awal dapat mencairkan investasi mereka di ByteDance.
Dalam program buyback ini, setiap lembar saham dihargai sebesar US$ 160 (Rp 2,49 juta), sehingga valuasi ByteDance mencapai US$ 268 miliar (Rp 4.162 triliun).
ByteDance telah mengumumkan rencana pembelian kembali kepada para pemegang saham, namun belum ada tenggat waktu khusus untuk pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut.
Menurut CNBC International, program buyback saham yang dilakukan oleh perusahaan tertutup seperti ByteDance biasanya dilakukan agar para pemegang saham dapat meraup keuntungan dari investasi mereka lebih awal. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa belum ada peluang untuk mencairkan investasi dalam waktu dekat, misalnya melalui penawaran umum perdana saham (IPO).
Sebelumnya, ByteDance juga menawarkan pembelian saham dan opsi saham kepada karyawan mereka dengan harga yang sama.
Meskipun telah berdiri sejak tahun 2012, ByteDance belum berhasil meluncurkan sahamnya ke pasar saham. Tantangan yang dihadapi oleh TikTok di berbagai pasar di seluruh dunia dikabarkan menjadi hambatan dalam merealisasikan rencana tersebut.
Belakangan ini, ByteDance juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di unit bisnis game mereka.