Pengguna Google mengeluh dalam beberapa tahun terakhir tentang penurunan kualitas hasil pencarian di raksasa mesin pencarian tersebut. Hal ini sering dikaitkan dengan meningkatnya jumlah spam search engine optimized (SEO) yang berkualitas rendah.
Para peneliti dari Universitas Leipzig, Bauhaus Universität Weimer, dan Scalable Data Analytics and Artificial Intelligence (ScaDS AI) menemukan bahwa hasil pencarian Google telah diambil alih oleh konten SEO yang berkualitas rendah dan tidak bermutu.
Penelitian ini melacak hasil pencarian dari 7.392 istilah ulasan produk di Google, Bing, dan DuckDuckGo selama satu tahun. Sebagian besar konten tersebut tampaknya setidaknya dibantu oleh AI, atau bahkan sepenuhnya dihasilkan oleh AI. “Kami menemukan bahwa sebagian besar ulasan produk berperingkat tinggi di halaman hasil mesin pencari komersial menggunakan pemasaran afiliasi, dan sejumlah besar ulasan produk SEO merupakan spam,” kata penulis dalam laporan yang berjudul Is Google Getting Worse? A Longitudinal Investigation of SEO Spam in Search Engines.
Pada tahun 2023, Google menginjak usia yang ke-25 tahun, di mana pada awal berdiri Google berjanji untuk mengatur informasi dunia. Kini, tampaknya informasi dunia diatur untuk Google, dan dunia informasi internet menjadi lebih mudah digunakan oleh robot dibandingkan manusia yang menjadi tujuan pembuatannya.
Pada tahun 2000, perusahaan periklanan Google, Google AdWords yang sekarang beroperasi hanya sebagai Google Ads diluncurkan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menawar klik per iklan yang akan muncul di sebelah kanan dan berbeda dari hasil pencarian.
Kepercayaan terhadap apa yang Google sajikan sebagai hasil tertinggi mengubah cara pengguna menemukan informasi. Dan dengan sumber daya yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun, sehingga memicu lahirnya industri SEO. Namun, industri SEO tetap menjadi misteri, sebab ia dianggap sebagai bisnis industri publikasi dan perusahaan pemasaran.
Studi tersebut mengamati, mereka melakukan itu tanpa mempertimbangkan pentingnya klik pada tautan tertentu atau perhatian yang dapat dijual pada konten tertentu.
Dilaporkan, banyaknya konten berkualitas rendah, terutama untuk pencarian produk, terus menenggelamkan segala jenis informasi berguna dalam hasil pencarian. Para peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut menandai pengaruh AI secara signifikan dalam perubahan internet, namun kemampuan Google untuk bertransformasi menunjukkan bahwa akhir dari hal tersebut masih belum dekat.