Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Mengapa HP China Tidak Sebagus iPhone: Alasan Sebenarnya

Huawei Berusaha Mengungguli iPhone dengan Ponsel Lipat, Namun Belum Mampu Bersaing di Performa

Huawei berusaha dengan keras untuk mengungguli iPhone buatan Apple. Pada tahun lalu, menjelang peluncuran iPhone 15, Huawei ‘menandinginya’ dengan Mate 60 Pro yang membuat gempar industri smartphone.

Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun tersandung sanksi AS, Huawei berhasil mengembangkan ponsel premium dengan konektivitas 5G. Akibatnya, penjualan iPhone 15 tidak sesuai ekspektasi karena antusiasme pasar China yang beralih ke HP baru Huawei.

Di China, Apple sudah terdepak dari posisi produsen smartphone ‘Top 5’. Secara global, penjualan iPhone juga menurun, mengingat China merupakan pasar penting bagi Apple.

Fenomena serupa terulang tahun ini. Bersamaan dengan peluncuran iPhone 16, Huawei meluncurkan ponsel lipat tiga Mate XT dengan harga mencapai Rp 40 jutaan.

Meskipun ponsel ini kembali mendapat popularitas di China berkat inovasi dan kecanggihannya, namun pakar menyatakan bahwa HP Huawei belum mampu bersaing dengan iPhone dalam hal performa.

Analis senior Emerging Technologies di Oppenheimer & Co mengatakan bahwa chip Huawei masih tertinggal 2-3 tahun dari chip canggih yang beredar saat ini.

“Dalam hal manufaktur chip, ukuran nanometer menentukan performa prosesor. Pada tahun lalu, Huawei memperkenalkan Mate 60 dengan menggunakan chip 7nm yang dikembangkan di China,” kata Yang.

Namun, saat ini Apple sudah meluncurkan chip dengan fabrikasi 3nm pada iPhone 16 yang lebih unggul 10%-15% dibanding generasi sebelumnya.

Meskipun begitu, Huawei tidak terlalu mempermasalahkan chip yang digunakan pada Mate XT. Mereka lebih fokus pada inovasi layar lipat tiga terbaru mereka.

Keberhasilan trik ini terbukti, setidaknya menurut data resmi Huawei, pemesanan awal ponsel tersebut sudah mencapai lebih dari 3,5 juta unit pada pekan ini.

Namun, perlu dicatat bahwa Mate 60 RS yang dirilis Huawei tahun lalu juga memiliki angka pre-order tinggi, namun tak berhasil terealisasi ke penjualan akhir, menurut Yang.

“Saya rasa pengapalan ponsel tidak akan mencapai [angka 3 juta],” kata dia.