Berita  

Suara Kemenhan Terbuka Menanggapi Kabar Dibobolnya Website oleh Hacker

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertahanan memberikan tanggapan tentang dugaan kebocoran situs Kemenhan dan penjualan dokumen rahasia di dark web. Karo Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan pihak Kemenhan sedang menyelidiki dugaan peretasan tersebut.

Edwin menyatakan, “Kami tengah menyelidiki hal tersebut kepada pihak terkait di Kemhan.” Situs Kemenhan saat ini telah dinonaktifkan sementara untuk memeriksa kebenaran pembobolan oleh peretas. Edwin juga menyebut bahwa akan ada update lebih lanjut setelah ada informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kabar mengenai pembobolan situs Kemenhan viral di media sosial, khususnya di Twitter, melalui akun Fusion Intelligence Center @StealthMole. Akun ini menyebutkan bahwa seorang peretas telah berhasil membobol situs Kemenhan RI dan menjual dokumen rahasia serta akses ke situs tersebut.

Fusion Intelligence Center menulis, “Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan memposting pesan di dark web, menawarkan untuk menjual dokumen rahasia dan sensitif situs web tersebut, serta akses admin.” Peretas juga membagikan tangkapan layar sebagai bukti pembobolan. Dia mengklaim bahwa server tersebut menyimpan sekitar 1,64 TB data.

“Jika klaimnya benar, cara peretas mendapatkan akses ke situs web tersebut akan diselidiki lebih lanjut. Salah satu skenario yang mungkin adalah penggunaan akun yang bocor akibat malware Stealer. Kami dapat mengkonfirmasi bahwa sekitar 1.484 kredensial yang terkait dengan Kementerian Pertahanan terungkap di web gelap karena malware Stealer,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, video terkait artikel ini dapat dilihat di tautan yang disediakan.

(dem/dem)

Exit mobile version