Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

240 Juta Komputer Windows Akan Dibuang Menjadi Sampah

Microsoft berencana mengakhiri dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada tahun 2025. Langkah ini diperkirakan akan membuat sekitar 240 juta komputer (PC) tidak dapat digunakan lagi dan akhirnya harus dibuang.

Menurut laporan dari Reuters yang mengutip hasil riset Canalys, Microsoft berencana menghentikan dukungan software untuk Windows 10 pada Oktober 2025. Sistem operasi baru yang dikembangkan oleh Microsoft diperkirakan akan dirancang khusus untuk membawa teknologi kecerdasan buatan (AI) ke platform PC.

Canalys memperkirakan bahwa sebanyak 240 juta PC akan dianggap sebagai sampah dengan berat mencapai 480 juta kilogram, atau setara dengan berat 320.000 mobil setelah dukungan untuk Windows 10 dihentikan.

Meskipun PC yang menggunakan Windows 10 sebenarnya masih bisa berfungsi tanpa adanya dukungan untuk pembaruan sistem operasi, namun mayoritas perusahaan diperkirakan tidak akan melanjutkan penggunaan teknologi yang tidak menerima pembaruan sistem keamanan.

Microsoft sebenarnya masih menawarkan opsi untuk melanjutkan dukungan keamanan untuk Windows 10 hingga Oktober 2028 dengan biaya yang tidak diungkapkan.

Namun, mayoritas pengguna institusi diperkirakan akan lebih memilih untuk beralih ke perangkat yang bisa menggunakan sistem operasi baru daripada harus mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk “menambal” sistem operasi yang sudah usang.

Limbah perangkat keras yang digunakan di PC dan pusat data sebenarnya bisa didaur ulang, dengan sebagian material hasil daur ulang digunakan sebagai komponen produksi untuk kendaraan listrik.

Menurut Chief Commercial Officer Noveon Magnetics, Peter Afiuny, menggunakan komputer yang sudah tidak dipakai untuk produksi komponen penting teknologi kendaraan listrik dan turbin angin akan membantu memenuhi permintaan listrik global.

Afiuny juga menambahkan bahwa hard drive yang sering dibuang padahal masih bisa digunakan akan membuat limbah tanah menjadi jarang menumpuk.

Perusahaan daur ulang baterai, Redwood Materials, juga mengungkapkan bahwa baterai bisa didaur ulang terus menerus dengan memanfaatkan kembali logam lithium, kobalt, nikel, dan tembaga.

Exit mobile version