Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Sikat Gigi Terjang Hacker, Uang Miliaran Raib oleh 3 Juta Gigi

Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak ada yang menyangka bahwa sikat gigi bisa menjadi alat tembus keamanan siber suatu perusahaan. Berdasarkan laporan surat kabar Swiss, Aarguer Zeitung, disebutkan 3 juta sikat gigi pintar telah diretas dengan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dan dimasukkan ke dalam botnet.

Serangan itu dilaporkan berhasil melumpuhkan sebuah perusahaan Swiss dalam beberapa jam. Bahkan juga merugikan hingga jutaan euro atau miliaran rupiah, dikutip dari Zdnet, Senin (12/2/2024).

Sikat gigi diklaim disusupi dengan menjalankan bahasa Internet of Things (IoT) populer bernama Java. Dengan sikat gigi yang berhasil diserang peretas diduga dapat membanjiri situs web dengan lalu lintas palsu dan akhirnya melumpuhkannya.

Namun Zdnet menuliskan perwakilan perusahaan keamanan Fortnite tidak mengakui laporan tersebut berasal dari penelitiannya. Topik serangan itu disebut sebagai ilustrasi jenis serangan tertentu.

“Untuk memperjelas, topik sikat gigi untuk serangan DDoS yang disajikan dalam wawancara sebagai ilustrasi jenis serangan tertentu dan ini tidak berdasarkan riset dari Fortinet atau FortiGuard Labs. Ini muncul dan diperluas ke titik di mana skenario hipotesis dan aktual menjadi kabur,” tulis perwakilan perusahaan.

Sementara itu, penggunaan perangkat IoT memang telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun Zdnet mencatat hal tersebut juga juga meningkatkan ancaman.

Ini juga dikatakan oleh Direktur Teknik Sistem Fortinet Swiss, Stefan Zuger. “Setiap perangkat yang terhubung dengan internet adalah target potensial atau bisa disalahgunakan untuk serangan,” kata Zuger.

Zuger juga mengingatkan untuk memperbarui perangkat IoT yang dimiliki. Tak cukup itu, masyarakat diminta tidak mengisi daya pada port USB yang tersedia di ruang publik karena rentan diretas.

Pengguna perangkat IoT juga perlu waspada saat baterai perangkat terkuras dengan cepat, karena bisa jadi pertanda telah terinfeksi malware. Selain itu, pasang firewall pada koneksi internet untuk menghindari akses peretas pada perangkat pintar di rumah.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Bukan Cuma Kemhan, Hacker Juga Jual Data Rumah Sakit

(npb/npb)