Jakarta, CNBC Indonesia – Kiamat merupakan suatu hal yang pasti dan akan terjadi. Meski demikian belum ada satupun manusia yang dapat memastikan kapan akhir riwayat semesta tersebut akan datang.
Kendati demikian, ada tanda-tanda akhir zaman yang menunjukkan kiamat semakin dekat. Salah satu tanda tersebut yakni munculnya paus pembunuh (orca) di lepas pantai Afrika Selatan.
Mamalia raksasa tersebut diketahui gencar memburu dan membantai ikan hiu putih raksasa. Para peneliti menilai perilaku aneh orca adalah bukti dari adanya gangguan pada ekosistem laut, salah satunya akibat permasalahan “kiamat” perubahan iklim.
“Meskipun kami tidak memiliki bukti kuat mengenai penyebab spesifiknya, kedatangan pasangan paus pembunuh dapat dikaitkan dengan perubahan ekosistem yang lebih luas,” kata Alison Towner, penulis utama studi tersebut dan peneliti di Universitas Rhodes, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (12/3/2024).
Ia menjelaskan bahwa aktivitas manusia, seperti perubahan iklim dan industri penangkapan ikan membuat ekosistem laut terganggu. Sebuah makalah yang diterbitkan di African Journal of Marine Science memerinci peristiwa pembantaian hiu putih oleh orca yang terjadi pada Juni 2023 di lepas pantai Afrika Selatan.
Tim peneliti menyaksikan seekor paus pembunuh jantan yang dinamakan sebagai Starboard mendekati hiu putih. Kemudian, paus tersebut mencengkeram sirip dada kiri dan mendorong hiu tersebut beberapa kali sebelum akhirnya mengoyak isi perutnya.
“Hebatnya, waktu yang dibutuhkan orca untuk menangkap hiu di bagian siripnya hingga mengeluarkan isi perutnya hanya kurang dari 2 menit,” kata dia.
Tak lama setelah serangan, para peneliti di kapal lain mengambil foto Starboard yang menunjukkan sepotong hati berwarna peach di mulutnya.
Kasus pembunuhan paus orca sendirian mungkin terjadi karena ukuran mangsanya yang lebih kecil, yaitu seekor hiu putih besar yang masih remaja. Hiu putih besar dewasa memiliki panjang maksimum 6,5 meter dan massa 2,5 ton.
Kecepatan serangan mencerminkan keterampilan dan efisiensi Starboard sebagai predator, yang mungkin merupakan respons terhadap stres karena menghabiskan waktu berburu di dekat garis pantai di daerah yang banyak dihuni manusia.
“Kami tidak dapat berspekulasi bahwa paus pembunuh ini telah menjadi lebih canggih, namun rentang waktu yang cepat saat ia membunuh hiu tersebut menunjukkan keterampilan dan kemahiran yang luar biasa,” ujarnya.
Starboard sebelumnya juga telah terlihat berburu hiu putih. Namun biasanya, Starboard berburu secara berpasangan dengan Port. Studi tersebut mengatakan saat pembantaian, Port terlihat namun dari jarak yang agak jauh, dan Starboard itu melancarkan sendiri aksinya berburu hiu putih.
Para peneliti mengatakan masih banyak yang belum diketahui mengenai implikasi ekosistem apa yang lebih besar dari perburuan hiu putih oleh paus pembunuh.
Perilaku yang ditunjukkan oleh Starboard bertentangan dengan perilaku berburu orca yang biasanya selalu berkelompok. Serangan terhadap hiu putih besar yang sebelumnya diamati melibatkan antara dua hingga enam paus orca dan memakan waktu hingga dua jam.
“Ini adalah wawasan inovatif mengenai perilaku predator spesies ini,” kata Towner.
“Kehadiran paus pembunuh pemburu hiu ini mungkin terkait dengan dinamika ekosistem yang lebih luas. Perkembangan pesat dalam fenomena ini menyulitkan ilmu pengetahuan untuk mengimbanginya,” imbuhnya.
[Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Gunung Es Monster Hanyut, Tanda Kiamat Sudah Dekat
(mkh/mkh)