Jakarta, CNBC Indonesia – Jelang lebaran nanti, Bumi akan mengalami fenomena Gerhana Matahari Total. Berdasarkan sebuah laporan, peristiwa langka ini berpotensi membuat internet menjadi lelet.
Namun, masyarakat di Indonesia tak perlu khawatir. Sebab, Gerhana Matahari Total tak bisa disaksikan di langit Nusantara. Fenomena ini hanya bisa diamati di wilayah Meksiko hingga Kanada.
Gerhana Matahari Total akan terjadi pada 8 April 2024 mendatang. Manajemen Darurat Lorain County (EMA) di Ohio Amerika Serikat (AS) memperingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi fenomena tersebut.
IFL Science mencatat pada fenomena sebelumnya terdapat lonjakan trafik pada Google Search. Banyak orang yang mencari tahu apa yang akan terjadi saat seseorang melihat langsung ke arah Matahari sesaat setelah Gerhana terjadi.
EMA juga memperingatkan akan ada masalah pada sinyal ponsel. Hal ini mengingat akan ada banyaknya aktivitas ponsel secara berlebihan.
Selain itu juga ada masalah logistik. Kemungkinan akan banyak orang yang berwisata ingin melihat langsung Gerhana Matahari Total.
Dari jalur yang akan dilewati di AS, kemungkinan tersebut sudah dimitigasi. Misalnya pejabat Lorain County memperingatkan kemungkinan akan ada peningkatan lalu lintas, waktu tunggu pada layanan umum seperti rumah sakit dan pompa bensin, serta sulitnya mengakses makanan dan kebutuhan lain.
Direktur EMA Lorain County, Dave Freeman, menjelaskan daerahnya tak sama dengan wilayah besar lainnya. Karena jalanannya cukup kecil yang terdiri hanya dari dua jalur saja.
“Ini bukan Chicago, bukan Cleveland, yang memiliki banyak jalan terdiri dari empat sampai enam jalur, jadi lalu lintas. Di sini [Lorain County] bisa sangat ekstrim saat jumlah pengunjung lebih banyak dari yang diperkirakan,” jelasnya.
Gerhana Matahari Total bakal bisa terlihat dari Meksiko hingga Kanada. Jalur orang bisa melihat fenomena ini juga lebih luar dibandingkan saat gerhana tahun 2017, karena jarak Bulan lebih dekat dengan Bumi membuat korona Matahari terlihat.