Para astronom memprediksi bahwa tahun ini akan terjadi ledakan sistem bintang atau Nova di galaksi Bima Sakti yang bisa terlihat langsung di langit. Nova yang akan datang berasal dari sistem bintang T Coronae Borealis dan terjadi sekitar setiap 80 tahun sekali. Nova terjadi ketika sebuah bintang kecil tiba-tiba bersinar terang dalam waktu singkat.
“Melihat ledakan bintang jauh lebih jarang terjadi dibandingkan dengan Gerhana Matahari,” kata astronom NASA Bill Cooke. “Jadi ini seperti kejadian sekali seumur hidup,” tambahnya.
T Coronae Borealis terletak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan sistem bintang biner yang berisi katai putih dan raksasa merah. Peristiwa ini terjadi ketika raksasa merah memuntahkan materi yang dikumpulkan oleh katai putih, sehingga bintang kecil ini kelebihan muatan materi dan menyebabkan ledakan.
Nova berasal dari bahasa Latin yang berarti “bintang baru” karena benda langit yang tadinya redup tiba-tiba menjadi terang, memberikan kesan seperti bintang baru. T Coronae Borealis diperkirakan akan terjadi antara September dan jika ini terjadi, sistem bintang akan melonjak dari magnitudo +10 yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang menjadi +2 magnitudo, setara dengan tingkat kecerahan Bintang Utara.
Para astronom mengatakan bahwa setelah Nova mencapai kecerahan puncaknya, akan terlihat oleh penduduk Bumi selama beberapa hari. Mereka yang menggunakan teropong akan dapat melihatnya selama lebih dari seminggu sebelum akhirnya meredup lagi.
Ledakan T Coronae Borealis diamati secara ilmiah pada tahun 1866 dan diduga sudah terlihat sejak tahun 1217 oleh seorang biarawan Jerman. Sistem bintnag terakhir meledak pada tahun 1946. NASA mengatakan Nova akan terlihat di konstelasi Corona Borealis, yang merupakan busur setengah lingkaran kecil yang terletak di antara konstelasi Bootes dan Hercules.