Gelombang Panas Melanda Asia Tenggara, Filipina dan Thailand Alami Suhu Tinggi
Fenomena “neraka bocor” terjadi di banyak negara tetangga Indonesia. Di Thailand, negara Gajah Putih itu sedang dilanda gelombang panas, dengan suhu maksimum mencapai 52°C.
Sudah ada kasus meninggal akibat heat stroke di Thailand, dengan jumlah korban mencapai 30 orang. Pemerintah Thailand bahkan telah mengeluarkan peringatan baru terkait cuaca panas pada Kamis (25/4/2024).
Cuaca panas ekstrem juga melanda Manila, Filipina, pada awal April. Beberapa sekolah bahkan terpaksa membatalkan kelas tatap muka karena suhu di ibu kota mencapai 42 derajat Celcius.
Indeks panas menempatkan Manila dalam tingkat “bahaya”.
Bagaimana dengan Indonesia? BMKG menyebut bahwa suhu udara maksimum di beberapa wilayah Indonesia berada di atas 36.5°C. Pada tanggal 21 April, di Medan suhu mencapai 37.0°C, di Saumlaki 37.8°C, dan di Palu 36.8°C.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia terjadi karena posisi semu Matahari yang berada dekat khatulistiwa pada bulan April. Ini menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi terik pada siang hari.
BMKG memprediksi sekitar 63% wilayah Zona Musim akan mengalami Awal Musim Kemarau pada Mei-Agustus 2024. Namun, sebagian wilayah masih mengalami hujan pada pertengahan April, seperti di Luwu Utara, Banjarbaru, Kapuas Hulu, dan Tanjung Perak Surabaya.
Guswanto mengatakan bahwa potensi hujan signifikan terjadi karena aktivitas Madden Julian Oscillation, Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta suhu muka laut yang hangat di sekitar Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana seperti banjir. Masyarakat juga disarankan untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan menjaga kebersihan lingkungan.