Microsoft baru saja mengumumkan investasi di Indonesia sebesar US$1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun. Namun, investasi tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan investasi di negara tetangga. Di Malaysia, Microsoft telah menambah investasi sebesar US$2,2 miliar atau sekitar Rp 35,57 triliun.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan bahwa jumlah investasi dari Microsoft tergantung pada tingkat adopsi kecerdasan buatan (AI) di suatu negara. Indonesia masih berada dalam tahap awal adopsi AI, sementara negara tetangga mungkin sudah lebih intens dalam mengadopsinya.
Investasi Microsoft di Indonesia dianggap sebagai dukungan transfer pengetahuan dari perusahaan teknologi tersebut ke Indonesia, terutama dalam bidang infrastruktur AI dan cloud computing. Nezar juga menyebut bahwa investasi tersebut akan memberikan dukungan untuk 840 ribu peserta dan 10 ribu pengembang di Indonesia.
Di sisi lain, investasi Apple di Indonesia juga lebih kecil dibandingkan dengan investasi di Singapura dan Vietnam. Meskipun Vietnam menerima investasi yang lebih besar dari Apple, hal ini dinilai wajar karena kualitas kinerja logistik dan pekerja di Vietnam lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyoroti perbedaan investasi Apple di Indonesia dan Vietnam, di mana Vietnam memiliki kemampuan produksi yang lebih mandiri dalam komponen Apple. Dia juga menekankan bahwa ekosistem di Malaysia lebih siap daripada di Indonesia, terutama dalam hal inovasi dan infrastruktur.
