Pendiri aplikasi kencan Bumble, Whitney Wolfe Herd, memprediksi bahwa kecerdasan buatan (AI) akan mengubah secara drastis gaya pacaran dan proses taksir menaksir. Menurut Herd, AI akan berperan sebagai pengganti manusia dalam “pendekatan” dan “kencan pertama” dalam upaya mencari pasangan hidup.
Herd meyakini bahwa di masa depan, AI dapat digunakan sebagai “asisten kencan” bagi pengguna aplikasi kencan. AI milik satu pengguna akan berinteraksi dengan AI milik pengguna lain untuk mencari calon pasangan yang cocok satu sama lain.
“Kamu akan segera bisa berbicara dengan asisten kencan AI. Kamu bisa berbagi ketakutanmu. Kemudian, asisten AI kamu akan berkencan dengan asisten AI lainnya,” kata Herd dalam acara Bloomberg Technology Summit seperti dilansir oleh Futurism.
Meskipun telah melepaskan jabatannya sebagai CEO di Bumble sejak 2023, Herd masih terlibat dalam perusahaan tersebut. Meskipun ramalan Herd membuat para penonton tertawa, dia menegaskan bahwa visinya tentang “kencan AI” bukanlah hal yang tak masuk akal.
Konsep “asisten kencan” sudah pernah digunakan oleh seorang programmer bernama Aleksandr Zhadan yang tinggal di Moskow, Rusia. Dia menggunakan model bahasa besar GPT dari OpenAI untuk berbicara dengan 5.000 perempuan secara bersamaan dan berhasil menemukan pasangan hidupnya melalui metode tersebut.
Namun, saat ini chatbot AI belum cukup canggih untuk meniru sifat dan perilaku manusia, terlebih untuk berinteraksi dengan AI lain. Bumble saat ini hanya menggunakan AI untuk mengirim pesan yang dirancang khusus untuk pengguna melalui fitur bernama “Opening Move” atau pesan pembuka.
Fitur ini memungkinkan pengguna Bumble untuk tidak perlu menulis pesan pertama mereka sendiri di aplikasi kencan tersebut.