AS dan Rusia Bersiap untuk Bertempur di Luar Angkasa

Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang waspada karena Rusia dilaporkan meluncurkan “senjata luar angkasa” yang berada di orbit yang sama dengan satelit milik pemerintah AS. Satelit Rusia tersebut diluncurkan pada 16 Mei 2024. Pentagon menyatakan bahwa senjata ini merupakan ancaman serius yang dapat menyerang satelit lain di orbit yang sama.

Pentagon siap mengambil langkah untuk melindungi kepentingan AS di luar angkasa. Dmitry Peskov, juru bicara pemerintah Rusia, menolak berkomentar terkait kabar peluncuran senjata luar angkasa tersebut. Dia menyatakan bahwa Rusia telah meminta larangan senjata di luar angkasa namun inisiatif tersebut terus ditolak, termasuk oleh AS.

Moskow menuduh AS berusaha membangun persenjataan di luar angkasa, sementara AS menolak mosi Rusia di PBB yang berisi usaha pelarangan persenjataan di antariksa. Ketegangan terkait pembangunan persenjataan di luar angkasa antara AS dan Rusia semakin meningkat belakangan ini.

Robert Wood dari AS menyatakan bahwa senjata luar angkasa yang diluncurkan oleh Rusia kemungkinan memiliki kemampuan untuk menyerang satelit di orbit bumi rendah. Perjanjian Luar Angkasa 1967 melarang negara-negara untuk meluncurkan objek yang membawa senjata nuklir atau senjata pemusnah massal ke orbit.

Ketegangan terkait persenjataan di luar angkasa ini menunjukkan pergeseran dinamika hubungan AS-Rusia dalam urusan luar angkasa selama beberapa tahun terakhir. Meskipun kedua negara sebelumnya bekerja sama dalam pengelolaan luar angkasa, situasinya kini menjadi semakin tegang.