Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) sedang mengusulkan proposal untuk meningkatkan keamanan transmisi informasi di internet. Langkah ini dilakukan setelah laporan pemerintah tentang penyelewengan trafik yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi asal China.
Regulator telekomunikasi AS telah menyelidiki celah keamanan pada tahun 2022 yang disebut mengancam keamanan dan integritas ‘Border Gateway Protocol’ (BGP), yang merupakan pusat sistem distribusi informasi internet global.
Proposal yang diajukan akan mewajibkan penyedia jaringan internet untuk membuat rencana keamanan BGP dan melaporkan proses mitigasi risiko pada layanan mereka.
Presiden FCC, Jessica Rosenworcel, menyatakan bahwa agen AS menemukan China Telecom, perusahaan telekomunikasi China, telah memanfaatkan kelemahan BGP untuk menyelewengkan trafik internet AS. Ada enam kejadian yang mendukung dugaan tersebut dan peretasan BGP yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi China memiliki dampak negatif, seperti ekspor informasi pribadi, pencurian data, dan upaya mata-mata ke AS.
Ini merupakan langkah terbaru dari Washington untuk membatasi operator asal China. China Telecom belum memberikan respons terhadap permintaan konfirmasi.
Pada April lalu, FCC meminta unit bisnis perusahaan telekomunikasi China di AS untuk menghentikan operasionalnya, termasuk China Telecom, China Unicom, China Mobile, Pacific Network, serta anak perusahaan ComNet. China Telecom sebelumnya menyanggah bahwa mereka tidak menyediakan layanan akses internet broadband seperti yang dikatakan FCC, namun Rosenworcel memastikan bahwa ada bukti perusahaan telekomunikasi China tersebut menyediakan layanan broadband di AS.
FCC menyatakan kekhawatiran mengenai keamanan nasional jika perusahaan telekomunikasi asal China memberikan layanannya di AS.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
40 Juta Data Pemilu Bocor, China Disebut Biang Kerok
(fab/fab)