Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Simpan Energi Listrik di Semen, Peneliti Mengubah Rumah Menjadi Baterai

Simpan Energi Listrik di Semen, Peneliti Mengubah Rumah Menjadi Baterai

Peneliti di MIT telah menemukan cara untuk menyimpan energi di dalam beton. Penemuan ini dapat menjadi solusi untuk menyimpan energi listrik dari sumber terbarukan seperti angin atau sinar matahari. Menurut laporan BBC yang dikutip oleh Futurism, peneliti MIT bernama Damian Stefaniuk dan timnya membuat superkapasitor dari campuran air, semen, dan karbon yang biasanya digunakan untuk memproduksi ban. Berbeda dengan baterai lithium-ion, superkapasitor tidak dapat menyimpan energi dalam jangka waktu yang lama. Namun, superkapasitor dapat diisi dengan lebih cepat dibandingkan baterai biasa.

Stefaniuk percaya bahwa material campuran ini dapat merevolusi sistem distribusi listrik yang saat ini bergantung pada sambungan kabel. Beton penyimpan energi listrik dapat menyimpan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit “hijau” yang pasokannya tidak stabil. “Jika dapat diproduksi secara massal, teknologi ini dapat menjadi solusi untuk isu penyimpanan energi terbarukan,” katanya.

Salah satu contoh aplikasi teknologi beton baterai ini adalah sebagai sistem pengisian baterai mobil listrik tanpa kabel. Campuran yang sama juga dapat digunakan untuk membangun tembok rumah atau fondasi gedung, yang kemudian dimanfaatkan sebagai “baterai.”

Namun, saat ini superkapasitor buatan Stefaniuk baru dapat menyimpan energi setara dengan kebutuhan listrik bohlam LED 10 watt selama 30 jam. Permasalahan lainnya adalah superkapasitor sangat mudah “melepas” listrik dan densitas atau kapasitas penyimpanannya lebih kecil dibandingkan baterai lithium-ion.

Meskipun demikian, Stefaniuk yakin bahwa material buatannya dapat memasok energi harian yang dibutuhkan oleh rumah tangga. Dalam waktu dekat, tim MIT akan menggunakan material ini untuk membangun beton berukuran 45 meter persegi.