Jakarta, CNBC Indonesia – Intel membatalkan rencana pembangunan pabrik senilai US$25 miliar (Rp 407 triliun) di Israel. Hal tersebut dilaporkan oleh Media Israel Calcalist.
Ketika ditanya tentang pembatalan pembangunan pabrik di Israel, perusahaan asal Amerika tersebut menjawab perlunya penyesuaian terhadap proyek-proyek besar, tanpa merujuk langsung pada proyek tersebut.
“Israel tetap menjadi salah satu lokasi manufaktur dan penelitian dan pengembangan global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh terhadap kawasan ini,” kata Intel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/6/2024).
“Manajemen proyek berskala besar, terutama di industri kami, sering melibatkan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab,” lanjut pernyataan tersebut.
Pemerintah Israel pada bulan Desember setuju untuk memberikan hibah sebesar US$3,2 miliar kepada Intel untuk membangun pabrik chip senilai US$25 miliar di Israel selatan.
Intel sebelumnya mengatakan bahwa pabrik yang diusulkan di Kiryat Gat, merupakan “bagian penting dari upaya Intel untuk memperkuat rantai pasokan global” bersamaan dengan investasi perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat.
Intel saat ini mengoperasikan empat lokasi pengembangan dan produksi di Israel, termasuk pabrik manufakturnya di Kiryat Gat yang dikenal sebagai Fab 28. Pabrik tersebut memproduksi teknologi Intel 7 atau chip 10 nanometer.
Pabrik Fab 38 direncanakan akan dibuka pada tahun 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035. Intel juga berencana untuk mempekerjakan hampir 12.000 orang di pabrik di Israel.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ayatollah Khamenei Diblokir Instagram dan Facebook Berkat Israel
(fab/fab)