Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin meluas. China juga ‘dikucilkan’ oleh negara-negara sekutu AS, salah satunya Belanda.
ASML merupakan produsen sistem fotolitografi terbesar untuk industri semikonduktor. Baru-baru ini, ASML mengikuti langkah AS dalam membatasi beberapa alatnya yang akan dikirim ke China.
Meskipun China merupakan klien terbesar ketiga ASML setelah Korea Selatan dan Jepang, namun pemerintah Belanda memberlakukan pembatasan ekspor terhadap China. China hanya dapat membeli alat pembuat chip model lama dari ASML.
Namun, pemerintah Belanda nampaknya mulai menyadari dampak ekonomi dari pembatasan ini. Baru-baru ini, pemerintah Belanda menyatakan akan mempertimbangkan kepentingan ekonomi dalam memutuskan pengetatan ekspor lebih lanjut ke China.
Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mengatakan bahwa sedang dalam diskusi yang baik dan mempertimbangkan kepentingan ekonomi ASML. Schoof juga menekankan bahwa ASML sangat penting bagi Belanda dan industri inovatif ini tidak boleh menderita dalam kondisi apapun.
Sebelumnya, pemerintah Belanda telah menerapkan kebijakan lisensi untuk produk-produk premium dan terbaru ASML. Pada tahun 2023, AS juga mulai membatasi ekspor ASML ke China, hal ini memicu kontroversi di parlemen Belanda.
Sebagai informasi, pemerintah Belanda memiliki hubungan erat dengan AS dan merupakan pendukung kuat NATO. Belanda juga secara terang-terangan mengecam dukungan China kepada Rusia dalam konflik Ukraina.
(fab/fab)
