Penipuan melalui panggilan telepon sedang marak di Indonesia, dengan modus penipuan Wangiri yang terus menarik perhatian. Penipuan ini terjadi ketika penipu melakukan panggilan singkat ke sejumlah besar nomor acak, yang sengaja dibiarkan tak terjawab. Jika korban menelpon balik, pulsa mereka akan tersedot oleh penipu. Kerugian finansial yang ditimbulkan bisa cukup besar terutama jika nomor tersebut termasuk ke layanan premium. Selain itu, ada juga risiko nomor telepon korban disebar ke organisasi kejahatan siber.
Pelaku penipuan menggunakan nomor premium internasional yang mahal, seperti negara dengan kode seluler Rusia, Belarusia, Burundi, dan Nigeria. Mereka memanfaatkan regulasi internasional yang longgar untuk menyewa nomor premium dan menghasilkan pendapatan dari panggilan balik korban. Dampak dari penipuan Wangiri tidak hanya finansial tetapi juga emosional, seperti stres dan kehilangan kepercayaan dalam menggunakan ponsel.
Untuk melindungi diri dari penipuan ini, beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan seperti menghindari menelepon balik nomor tak dikenal, menggunakan aplikasi pendeteksi seperti GetContact atau TrueCaller, mengidentifikasi kode negara saat menunggu panggilan internasional, dan melaporkan nomor mencurigakan ke operator seluler. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat meminimalkan risiko jatuh korban penipuan Wangiri.