Perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah berdampak pada para ilmuwan, terutama peneliti asal China yang banyak yang memilih meninggalkan AS akibat aturan baru pembatasan bisnis yang diterapkan pemerintah. Salah satu contohnya adalah WuXi AppTec yang anak perusahaannya telah melakukan kesepakatan dengan perusahaan pemodal swasta Amerika Serikat, Altaris LLC, untuk penjualan unit produksi sel dan terapi gen, WuXi Advanced Therapies, dengan nilai yang tidak diungkapkan. Perusahaan ini, bersama dengan perusahaan China lainnya, menjadi target undang-undang baru AS yang bertujuan untuk membatasi bisnis mereka karena alasan keamanan nasional.
Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meloloskan RUU yang melarang kontrak federal dengan perusahaan yang ditargetkan dan yang berbisnis dengan mereka. RUU ini dirancang untuk melindungi kesehatan dan informasi genetik warga AS dari musuh asing serta mendorong perusahaan farmasi dan bioteknologi AS untuk mengurangi ketergantungan pada China dalam berbagai aspek. WuXi juga mengumumkan rencananya untuk menjual Oxford Genetics, entitas operasi bisnis WuXi ATU di Inggris kepada Altaris LLC.
Altaris menolak memberikan komentar di luar perincian yang diberikan, sementara WuXi AppTec tidak merespons permintaan komentar dari Reuters. Perang dagang ini memberikan dampak yang luas, tidak hanya dalam ranah ekonomi namun juga dalam bidang riset dan inovasi. Hal ini menunjukkan perlunya kerjasama internasional yang baik untuk memastikan progres ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan tanpa hambatan politik.