Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

“2025: Raibnya Raja Chip, Muncul Pemimpin Baru dengan Janji Baru”

“2025: Raibnya Raja Chip, Muncul Pemimpin Baru dengan Janji Baru”

Broadcom telah muncul sebagai raja baru di industri chip dunia setelah Intel mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Dikutip dari CNBC Internasional, harga saham perusahaan telah melonjak 111%, mencatat kinerja terbaik sepanjang masa setelah diakuisisi oleh Avago pada tahun 2015. Keberhasilan Broadcom tampaknya didorong oleh keberhasilan di bidang Artificial Intelligence (AI) yang membuat perusahaan mengembangkan chip khusus untuk perusahaan cloud besar seperti Google dan peralatan jaringan penting untuk kluster server besar yang menghubungkan ribuan chip AI.

Chip akselerator Broadcom yang dikenal sebagai XPU menjadi bagian penting dari ekosistem AI dan memperkuat posisi perusahaan sebagai penantang kuat bagi raksasa lain seperti Nvidia. Saat ini, nilai pasar Broadcom telah mencapai US$1,1 triliun, menjadikannya perusahaan AS kedelapan yang mencapai nilai tersebut. Sementara itu, Intel, yang sebelumnya dominan dalam industri chip di AS, kini tertinggal akibat perkembangan AI yang semakin pesat.

Intel juga kehilangan pangsa pasar dari pesaing lamanya, Advanced Micro Devices, dan kapitalisasi pasarnya terus menurun dalam empat tahun terakhir. Pat Gelsinger, CEO Intel, dipecat dari dewan direksi pada Desember 2024. Paul Argenti, seorang profesor manajeman di Tuck School of Business Dartmotuj, mengungkapkan bahwa kegagalan Intel dalam mengantisipasi gelombang AI telah memengaruhi posisi perusahaan dalam industri chip. Saat ini, Intel memiliki nilai pasar sekitar US$85 miliar, jauh dari nilai mendekati US$300 miliar pada tahun 2020.

Dengan demikian, kejayaan Broadcom sebagai penguasa baru di dunia chip menegaskan peran penting AI dalam mengubah dinamika industri ini. Intel dan perusahaan chip lainnya harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap bersaing dalam era teknologi yang semakin canggih.