Sistem kecerdasan buatan (AI) DeepSeek buatan China mendadak menjadi sorotan dunia setelah berhasil merontokkan harta 500 orang terkaya dunia di sektor teknologi. DeepSeek hadir dengan solusi yang relevan atas permasalahan AI selama ini dengan biaya operasional yang diklaim lebih murah daripada sistem AI buatan AS. Selain itu, keunggulan DeepSeek adalah bersifat terbuka (open source) yang membuat pengembangan menjadi lebih fleksibel.
DeepSeek dianggap sebagai alternatif dari ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI AS, namun Alibaba dengan cepat merilis versi baru model AI ‘Qwen 2.5-Max’ yang diklaim melampaui kemampuan DeepSeek-V3. Peluncuran Qwen 2.5-Max oleh Alibaba terkesan cepat, bertepatan dengan hari pertama Tahun Baru Imlek, yang menunjukkan sengitnya persaingan untuk mendominasi pasar AI.
Alibaba menyatakan bahwa Qwen 2.5-Max mampu mengungguli hampir seluruh GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B dalam pengumuman resmi di akun WeChat-nya. Berbagai perusahaan AI seperti Llama-3.1-405B dari Meta juga merespon dengan cepat popularitas DeepSeek yang semakin meningkat.
DeepSeek sebagai asisten AI berbasis DeepSeek-V3 diluncurkan dengan sukses pada 10 Januari, yang kemudian diikuti dengan model R1 pada 20 Januari 2025. Investor pun mulai mempertanyakan rencana pengeluaran besar-besaran perusahaan AI AS sebagai respons atas solusi yang ditawarkan DeepSeek.
Alibaba bukan satu-satunya perusahaan yang merespon cepat terhadap DeepSeek, ByteDance juga merilis pembaruan untuk model AI andalannya hanya dua hari setelah peluncuran DeepSeek-R1. Persaingan di pasar AI semakin sengit dengan munculnya berbagai inovasi yang terus berkembang.