Sebuah sekte kecerdasan buatan (AI) asal San Francisco menjadi tersangkut dalam kasus pembunuhan yang menggemparkan. Pasangan pria dan wanita yang merupakan pengikut sekte bernama Zizian ditangkap karena terlibat dalam dua kasus pembunuhan di dua kota yang berbeda. Futurism melaporkan bahwa petugas hukum federal AS berhasil menemukan kaitan antara dua kasus pembunuhan yang terjadi di Vermont dan Redding.
Di Vermont, Teresa Youngblunt dan Maximillian Snyder terlibat dalam pembunuhan yang mengejutkan. Teresa yang berusia 21 tahun ditangkap karena dugaan pembunuhan petugas penjaga perbatasan berusia 44 tahun bernama David Maland. Sementara di Redding, Curtis Lind yang berusia 82 tahun menjadi korban pembunuhan. Snyder yang berusia 22 tahun dibekuk sebagai tersangka pembunuhan tersebut.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa Teresa dan Snyder ternyata mengajukan izin pernikahan di Washington dan keduanya merupakan pengikut dari “Zizianisme”. Sekte ini berbasis di sekitar San Francisco dan memiliki keyakinan bahwa AI akan menghancurkan umat manusia. Nama kelompok ini diambil dari Ziz, seorang pengguna internet di website LessWrong.com.
Zack LaSota, nama asli dari Ziz, tinggal di rumah mobil milik Lind sebelum ia dibunuh oleh Snyder. Kasus ini semakin rumit karena LaSota sendiri masih terlibat dalam kasus penusukan Lind dengan pedang. Zizians sering kali disebut sebagai sekte pembunuh karena kasus kematian yang terkait dengan kelompok ini. Situasi ini semakin membingungkan dan mengejutkan masyarakat.
Semua kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang eksistensi sekte kecerdasan buatan yang diduga ingin mempercepat proses AI mengambil alih umat manusia. Kasus ini menciptakan keraguan dan kekhawatiran dalam masyarakat terkait perkembangan teknologi dan kemanusiaan. Penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan ini.