Smartphone telah menjadi salah satu alat yang sangat penting dalam kehidupan kita saat ini. Meskipun memiliki banyak kegunaan yang berguna, penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat menimbulkan bahaya mental dan fisik. Hal ini terbukti dengan munculnya istilah nomophobia, yang merupakan singkatan dari NO MObile PHone PhoBIA. Kondisi tersebut merupakan fobia di mana seseorang merasa cemas jika tidak membawa ponsel atau tidak dapat dihubungi karena sinyal atau baterai habis.
Meskipun secara resmi nomophobia belum diakui sebagai gangguan mental, namun gejalanya mencakup kecemasan, gemetar, berkeringat, gelisah, dan kesulitan bernapas. Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan nomophobia juga dapat berhubungan dengan penarikan diri dari kehidupan sosial dan kecanduan. Sebagai hasilnya, ada usulan untuk memasukkan “Gangguan Kecanduan Ponsel Pintar” dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental.
Data terbaru menunjukkan bahwa penduduk Indonesia termasuk yang paling banyak menghabiskan waktu dengan smartphone. Dalam laporan State of Mobile 2024, warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet di seluruh dunia. Kecanduan smartphone pada masyarakat Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun HP memudahkan kita untuk tetap terhubung dengan orang lain dan memberikan berbagai kemudahan lainnya, penting untuk menyadari kemungkinan bahaya yang dapat muncul akibat penggunaan smartphone yang berlebihan.
