Raksasa e-commerce asal China, Temu dan Shein, mengalami dampak yang signifikan setelah Presiden AS Donald Trump mencabut skema de minimis, pembebasan bea masuk bagi impor satuan dengan harga kurang dari US$800. Langkah tersebut diambil seiring pengenaan tarif 10 persen untuk produk asal China yang diekspor ke AS. Skema ini sebelumnya dinilai sebagai kunci kesuksesan Temu dan Shein dalam pasar AS karena keduanya menawarkan barang dengan harga murah langsung dari pabrik ke konsumen akhir.
Namun, kebijakan baru Trump telah menyebabkan harga barang di Temu dan Shein tidak sekompetitif sebelumnya. Bloomberg Second Measure melaporkan penurunan penjualan Shein di AS sekitar 16-41% dan penurunan penjualan Temu sebesar 32%, setelah kebijakan tersebut diumumkan.
Para pelanggan khawatir bahwa Shein dan Temu akan memberlakukan biaya tambahan atas barang yang dibeli, sementara faktor lain seperti berakhirnya musim belanja, persaingan pasar, dan tantangan makroekonomi juga ikut berkontribusi terhadap penurunan transaksi di kedua platform. Shein telah berusaha untuk meminta penyuplai di China membangun kapasitas produksi di Vietnam, sedangkan Temu kini menggalakkan promosi produk lokal dari gudang AS. Meskipun demikian, sebagian besar produk yang dikirim dari gudang AS adalah produk dari pedagang berbasis di China.