Dukungan Artificial Intelligence bagi Perusahaan Indonesia
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memberikan dukungan bagi masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Penelitian terbaru dari IBM menunjukkan bahwa perusahaan Indonesia yang berinvestasi dalam kecerdasan buatan (AI) dengan jangka waktu yang panjang menunjukkan minat tinggi dalam gerakan open-source untuk meningkatkan tingkat pengembalian modal (ROI) dan inovasi. Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.400 pengambil keputusan Teknologi Informasi di seluruh dunia yang dilakukan oleh Morning Consult dan Lopez Research. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 85% responden melaporkan kemajuan dalam menjalankan strategi AI hingga tahun 2024, di mana hampir setengahnya (47%) telah mencapai ROI positif dari investasi AI mereka.
Data lainnya juga menunjukkan bahwa penggunaan perangkat open-source untuk solusi AI memiliki prospek finansial yang lebih menjanjikan. Sebanyak 51% perusahaan yang menggunakan aplikasi AI open-source melaporkan ROI positif, lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menggunakan perangkat open-source. Di Indonesia, hampir 48% responden menyatakan akan meningkatkan investasi AI mereka pada tahun 2025, sementara 57% berencana untuk memanfaatkan ekosistem open-source untuk mengoptimalkan implementasi AI. Secara global, dari perusahaan yang belum menggunakan open-source, 2 dari 5 menyatakan rencana untuk mulai menggunakan open-source untuk implementasi AI pada tahun 2025.
Maribel Lopez dari Lopez Research menyatakan bahwa banyak perusahaan saat ini mengukur keberhasilan penggunaan AI dari peningkatan produktivitas. Hal ini dikarenakan sebagian dari ROI dalam bentuk keuntungan finansial belum seluruhnya tercermin dalam laporan keuangan. Temuan studi ini menegaskan bahwa perusahaan di Indonesia terus mempercepat adopsi AI, terutama melalui AI open source, untuk mengoptimalkan investasi dan inovasi. Lebih lanjut, temuan studi menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia semakin fokus pada investasi AI yang strategis, dengan 81% organisasi yang disurvei berencana untuk meningkatkan atau mempertahankan investasi AI mereka pada tahun ini. Di tingkat global, hampir dua perlima (39%) dari responden yang berencana untuk meningkatkan investasi AI berencana untuk menaikkan anggaran sebesar 25-50%.
