Selama bulan Ramadan, umat Muslim diwajibkan menjalankan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan latihan untuk menjaga kesabaran dan pengendalian diri. Selain menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, penting juga untuk menjaga perilaku dan ucapan. Salah satu pertanyaan umum adalah apakah bergosip atau menggunjing saat puasa dapat membatalkan ibadah tersebut.
Menurut pandangan ulama, bergosip atau ghibah yang merupakan membicarakan keburukan seseorang tanpa sepengetahuannya, sangat dilarang dalam Islam. Meskipun mayoritas ulama sepakat bahwa ghibah tidak membatalkan puasa secara teknis, tetapi perbuatan tersebut tetap dianggap sebagai dosa yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa. Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dari perbuatan buruk, termasuk menghindari ghibah.
Dalam Islam dijelaskan bahwa dosa-dosa seperti ghibah dapat mengurangi pahala puasa seseorang. Oleh karena itu, menjaga lisan dan perilaku selama berpuasa sangat ditekankan agar ibadah tersebut lebih bermakna di sisi Allah. Rasulullah juga menekankan pentingnya menjaga perkataan dan perbuatan selama berpuasa, bukan hanya menahan diri dari makan dan minum.
Dapat disimpulkan bahwa meskipun ghibah tidak secara teknis membatalkan puasa, tetapi bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa. Oleh karena itu, menjaga lisan dan menghindari perbuatan yang tidak terpuji sangat dianjurkan agar ibadah puasa dapat diterima oleh Allah dengan penuh keberkahan. Pada akhirnya, ini adalah bagian dari latihan untuk meningkatkan kesalehan dan kesucian hati selama bulan Ramadan.