Perusahaan asal Amerika Serikat, AstroForge, percaya bahwa asteroid luar angkasa menyimpan potensi mineral langka yang dapat dieksploitasi. Pada 27 Februari 2025, perusahaan meluncurkan wahana antariksa pertamanya, Odin, senilai US$ 6,5 juta dengan roket SpaceX Falcon 9. Odin adalah misi ke asteroid 2022 OB5 yang berjarak sekitar 8 juta kilometer dari Bumi. Meskipun AstroForge mengalami masalah komunikasi dengan Odin, mereka tetap berkomitmen untuk menjalankan misinya. Perusahaan berencana untuk mengembangkan teknologi penambangan asteroid dekat Bumi untuk memanfaatkan logam berharga yang terkandung di dalamnya, seperti logam platinum. Seiring dengan perkembangan industri luar angkasa yang semakin privat, penambangan asteroid menjadi lebih mudah dan murah. Ian Lange, profesor madya di Colorado School of Mines, menyatakan bahwa rintangan teknologi penambangan asteroid masih menjadi tantangan, meskipun sektor ini semakin berkembang. Joel Sercel, pendiri TransAstra, menyoroti bahwa privatisasi industri luar angkasa membuka peluang baru dalam penambangan asteroid, yang sebelumnya hanya terbatas pada pemerintah.
Cari Harta Karun Langka: Perusahaan Mau Nambang di Asteroid

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 15 April 1912, kapal legendaris Titanic tenggelam di Samudra Atlantik setelah menabrak gunung…

OpenAI, perusahaan teknologi di balik ChatGPT, telah meluncurkan Codex, sebuah alat kecerdasan buatan (AI) yang…

NASA berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan di Venus, planet tetangga Bumi. Meskipun lingkungan Venus tidak kondusif…

Seorang remaja berusia 19 tahun asal Amerika Serikat dikabarkan berhasil mencuri uang kripto senilai US$243…

Seorang karyawan di Singapura, Kandula Nagaraju, menunjukkan tindakan yang tidak terduga dengan menghapus 180 server…