Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan masa depan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS) dengan mengadakan diskusi tentang kemungkinan akuisisi saham investor China oleh investor non-China. Rencana tersebut berfokus pada pemisahan entitas TikTok di AS dan mengurangi kepemilikan China dalam bisnis baru tersebut. Diskusi dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic dengan dukungan dari perusahaan ekuitas swasta KKR. TikTok telah berada dalam ketidakpastian sejak undang-undang 19 Januari 2025 yang meminta ByteDance untuk melakukan divestasi atau menghadapi pemblokiran atas dasar keamanan nasional. Kekhawatiran AS atas ByteDance asal China yang bisa menyerahkan data pengguna AS memicu undang-undang tersebut. Meskipun Trump awalnya mengusulkan kepemilikan China 50% di AS, proses diskusi masih berlanjut hingga kini. TikTok sendiri memiliki investor global sebesar 58% saham ByteDance, dengan Zhang Yiming sebagai pendiri perusahaan yang memiliki 21% saham. Karyawan dari berbagai negara, termasuk 7.000 orang AS, memiliki 21% saham sisanya. Keputusan terkait nasib TikTok diperkirakan akan diumumkan setelah Lebaran, atau tepatnya 5 April 2025.
China Banned, TikTok’s Fate After Eid

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 15 April 1912, kapal legendaris Titanic tenggelam di Samudra Atlantik setelah menabrak gunung…

OpenAI, perusahaan teknologi di balik ChatGPT, telah meluncurkan Codex, sebuah alat kecerdasan buatan (AI) yang…

NASA berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan di Venus, planet tetangga Bumi. Meskipun lingkungan Venus tidak kondusif…

Seorang remaja berusia 19 tahun asal Amerika Serikat dikabarkan berhasil mencuri uang kripto senilai US$243…

Seorang karyawan di Singapura, Kandula Nagaraju, menunjukkan tindakan yang tidak terduga dengan menghapus 180 server…