Berita  

Dosen Terjebak Gunakan ChatGPT, Mahasiswa Ajukan Pengembalian Uang Kuliah

Chatbot semakin populer dalam berbagai bidang, namun ada kasus di mana penggunaannya dapat menimbulkan masalah. Seorang dosen di Universitas Northeastern ketahuan menggunakan ChatGPT untuk mengajar, yang membuat mahasiswanya, Ella Stapleton, merasa tidak puas dan meminta pengembalian biaya kuliah. Alasannya adalah tugas yang diberikan profesornya terbukti menggunakan percakapan dengan ChatGPT untuk menghasilkan jawaban yang diinginkan. Beberapa masalah yang muncul, seperti deskripsi yang tidak jelas, teks yang salah eja, dan gambar yang terdistorsi. Stapleton mengajukan keluhan resmi kepada dosennya dan meminta pengembalian biaya kuliah.

Meskipun penggunaan chatbot dalam pendidikan bukan hal baru, banyak akademisi mempertimbangkan mayoritas siswa telah menggunakan AI, terutama AI generatif. Hal ini mengakibatkan perubahan dalam sistem pendidikan Amerika Serikat, didorong oleh kemajuan dalam Large Language Models (LLMS). Wakil Presiden bidang Inovasi Digital di American Association of Colleges and Universities menekankan pentingnya mengubah gangguan saat ini menjadi inovasi masa depan dalam pembelajaran. Beberapa institusi pendidikan melarang penggunaan AI yang tidak sah dan aktivitas akademis tidak jujur, termasuk jurusan bisnis tempat Stapleton belajar. Ini menunjukkan perlunya para pelaku pendidikan untuk mempertimbangkan dampak penggunaan teknologi seperti chatbot dalam pembelajaran.

Source link