Para ilmuwan baru-baru ini melakukan analisis terhadap berbagai metode pertahanan dan kelayakan mereka dalam melindungi dunia dari ancaman nuklir. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sejumlah tanaman dapat ditanam untuk mendukung kehidupan di kota jika suatu “kiamat” terjadi. Saat ini, persaingan negara-negara pemilik senjata nuklir semakin memanas, dengan berbagai pernyataan mengenai penggunaan senjata nuklir yang telah sering diutarakan.
Studi terbaru ini mengidentifikasi tanaman seperti bayam, bit gula, gandum, dan wortel sebagai pilihan yang cocok untuk ditanam di daerah perkotaan dan sekitarnya agar dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk kota yang berukuran sedang dalam situasi pasca-apokaliptik. Para ilmuwan mengembangkan penelitian sebelumnya untuk menentukan tanaman yang optimal untuk bertahan hidup setelah terjadi bencana global, seperti perang nuklir, pandemi ekstrem, atau badai Matahari. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan solusi efisien untuk menyediakan pangan dengan memanfaatkan lahan seminimal mungkin.
Meskipun penelitian ini tidak terinspirasi langsung oleh kondisi geopolitik saat ini, namun hasilnya menunjukkan relevansi yang signifikan dengan kondisi dunia saat ini. Melalui analisis berbagai peristiwa terkini yang terjadi di dunia, seperti ketidakstabilan politik internasional, perang di Timur Tengah dan Eropa, kecerdasan buatan bersenjata, serta kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim, para ilmuwan semakin mendesak untuk menemukan solusi pertahanan yang efektif.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One menunjukkan bahwa tanaman kacang polong merupakan pilihan terbaik untuk ditanam di kota beriklim normal, berkat kandungan protein tingginya. Namun, dalam skenario musim dingin nuklir, kombinasi bayam dan bit gula dinilai lebih optimal karena ketahanan mereka terhadap suhu rendah. Penelitian ini menggunakan data dari meta-analisis penelitian pertanian perkotaan untuk melihat hasil panen berbagai tanaman di seluruh dunia.
Kesimpulannya, dengan memanfaatkan lahan hijau yang tersedia di sekitar perkotaan, seperti halaman depan, halaman belakang, dan taman, penduduk dapat menanam tanaman efisien untuk memenuhi kebutuhan pangan. Studi ini memberikan langkah awal bagi kota-kota yang ingin mengembangkan pertanian perkotaan yang dapat diandalkan untuk menunjang kebijakan penggunaan lahan yang berkelanjutan dan efisien.