Presiden Donald Trump memiliki ambisi untuk mendorong Apple memproduksi iPhone di Amerika Serikat, namun terdapat banyak kendala yang menghambat rencana tersebut. Apple saat ini memiliki pusat produksi utama di China dan India, namun Trump ingin perusahaan tersebut membuka pabrik di AS untuk memenuhi permintaan pasar lokal. Ancaman Trump untuk memberlakukan tarif impor khusus untuk produk iPhone yang dirakit di luar AS juga telah disampaikan, termasuk untuk perangkat merek lain seperti Samsung.
Meskipun Trump sangat menekankan pentingnya pembangunan pabrik iPhone di AS, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyoroti kesulitan nyata dalam merealisasikan rencana tersebut. Lutnick menyatakan bahwa meskipun ia sebelumnya mengklaim banyak lapangan kerja akan tercipta, namun teknologi yang dibutuhkan untuk proses perakitan iPhone belum tersedia secara massal.
Analis Wedbush, Dan Ives, menunjukkan bahwa proses pemindahan produksi iPhone dari luar AS ke dalam negeri bisa memakan waktu hingga 10 tahun dan membuat harga perangkat tersebut melonjak drastis. Selain itu, hambatan hukum seperti UU Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional juga dapat menjadi kendala serius bagi rencana Trump.
Hingga saat ini, rencana Trump untuk memaksa Apple memindahkan produksi iPhone ke AS masih menghadapi banyak rintangan di berbagai bidang, baik teknis maupun hukum, sehingga realisasi dari ambisi tersebut masih menjadi tanda tanya besar.